Abis ngeliat expiration date langsung nyoba brain persuasion test
Begini nih hasilnya
Your Brain Usage Profile
Auditory : 46%
Visual : 53%
Left : 68%
Right : 31%
Udah gitu dikasih summary yang panjang lebar begini.
Umar, you are somewhat left-hemisphere dominant and show a preference for visual learning, although not extreme in either characteristic. You probably tend to do most things in moderation, but not always.
Your left-hemisphere dominance implies that your learning style is organized and structured, detail oriented and logical. Your visual preference, though, has you seeking stimulation and multiple data. Such an outlook can overwhelm structure and logic and create an almost continuous state of uncertainty and agitation. You may well suffer a feeling of continually trying to "catch up" with yourself.
Your tendency to be organized and logical and attend to details is reasonably well-established which should afford you success regardless of your chosen field of endeavor. You can "size up" situations and take in information rapidly. However, you must then subject that data to being classified and organized which causes you to "lose touch" with the immediacy of the problem.
Your logical and methodical nature hamper you in this regard though in the long run it may work to your advantage since you "learn from experience" and can go through the process more rapidly on subsequent occasions.
You remain predominantly functional in your orientation and practical. Abstraction and theory are secondary to application. In keeping with this, you focus on details until they manifest themselves in a unique pattern and only then work with the "larger whole."
With regards to your career choices, you have a mentality that would be good as a scientist, coach, athlete, design consultant, or an engineering technician. You can "see where you want to go" and even be able to "tell yourself," but find that you are "fighting yourself" at the darndest times.
Mo coba juga?
Me chronologically
My daily account
Thursday, December 11, 2003
Wednesday, December 10, 2003
Kenapa sakit perut beginihhh ....
Dari tadi udah bolak-balik kamar mandi tiga kali ...
Oh iya.
Tadi sarapannya dendeng pake SAMBEL
minumnya susu Dancow fruity JERUK
jam sebelas udah makan kripik sanjai BALADO
Trus barusan makan siangnya ayam goreng pake SAMBEL GORENG MERAH dan IJO
Ini masih ada lagi sayur ASEMnya blom diabisin.
Pantes.
Ups, mesti ke kamar mandi lagi nih.
*Kenapa sih ini kamar mandi nggak kedap suara?*
Tuesday, December 09, 2003
Malam senin ngisi acara di resepsi pernikahan di Gedung BKKBN Jl.Permata 1 Halim.
Selamat berbahagia buat Albert & Arun!
Song list:
Instrumental sbelom acara mulai:
- When You Tell Me That You Love Me
- Fly Me To The Moon
- Lullaby of Birdland
- Medley: Sabor A Mi - Solamente Una Vez
Pas Acara Makan
- Endless Love
- Tonight I Celebrate My Love
- Nothing's Gonna Change My Love For You
- Just The Way You Are
- Mencintaimu
- Kau Yang Tersayang
- When I Fall In Love
- Autumn Leaves
- Gethuk
- Cindai
Manortor Marga Pasaribu
- Nasonang do hita Nadua
- Alusi Au
- Rambadia
- Sinanggar Tullo
- Anak Koki
- O Tano Batak
- Situmorang
- Madekdek Magambiri
- Poco-Poco
Friends and Colleagues
- Ebony and Ivory
- Hard To Say I'm Sorry
- You
The Bride and The Groom
- Love Me Tender
Jam menunjukkan pukul 21.35. Walaupun gw masih mau aja maen terus, yang nyanyi juga masih semangat, ternyata pihak gedung sama katering udah beres-beres. Jadi secara halus, kita diusir. Pake nyindir gitu, bilang aja terus terang k'napah? Tapi gak apa-apa deh, udah mo makan nih. Begitu kibor diberesin baru kerasa tangan pegel dan perut laper deh Kriukk kriuk ... Berhubung udah pada diberesin semua, terpaksa gw makan dari jatah meja keluarga doang. Abisnya nggak sempet kliling-kliling sendiri nyari makanan.
Terima kasih juga buat Sisca dan Bona yang udah nyumbang suara emasnya. Kapan-kapan kita latian lagi, d'accord?
ps:
Baru sadar ternyata jarak Pasar Minggu - Halim bisa ditempuh dalam dua puluh lima menit. Lebih cepet daripada jalan penganten dari pintu ke kursi.
Kebayang nggak kalo acaranya adat jawa, tapi repertoirenya lagu-lagu Batak dan pake acara manortor; Sambutannya pake Assalamu 'alaykum, Wabillahittaufiq wal hidayah sama Wassalamu 'alaykum, tapi yang mimpin doanya pendeta. Hmmm, truly an experience.
Monday, December 08, 2003
Nonton Film
Hari Sabtu, pulang dari kantor, gw nggak langsung ke rumah, tapi nginep di rumah sepupu gw. Ternyata malem itu adalah jadwal nonton. Berhubung gw nggak ada rencana keluar dan nggak nyiapin baju, jadinya gw pake celana tidur batik gw buat jalan. Mo nonton apa mo jadi jawara silat? Jadi jam sembilan malem berangkat ke TIM, enam orang dewasa dan dua balita. Dua keponakanku ini ternyata jauh lebih sering nonton daripada gw, gara-gara bokap nyokapnya emang doyan nonton film seminggu dua kali dan selalu ngajak mereka ikut.
Film yang ditonton: Kill Bill. Pertama rada skeptis soalnya tau kalo sutradaranya Quentin Tarantino, dan filem besutannya dia rada-rada nyeleneh. Gw blom pernah nonton ketiga film arahan Tarantino seblomnya, cuma denger gosip-gosipnya doang. Ternyata anggepan gw itu salah banget.
Mind blowing film
Jadi begini, Uma Thurman jadi cewe (The Bride) yang pengen bales dendam ke kelompok DIVAS yang dulu ngebikin dia nyaris tewas dan harus koma selama 4 tahun dan kehilangan jabang bayinya juga ngebunuh sembilan orang lainnya yang sedang hadir di upacara pernikahannya. Setelah akhirnya sadar dan waras lagi, dia bikin daftar nama bangsat-bangsat yang mesti dia bunuh.
Sederhana 'kan jalan ceritanya? Tapi di tangan Tarantino, film yang karakter-karakternya di angkat dari sebuah buku ini jadi nggak sesedarhana itu. Alur ceritanya juga nggak biasa-biasa aja. Habis-habisan mencampur alur maju dan alur mundur dengan runtutan yang bikin otak rada mikir.
Bayangin aja: Pop Culture+Hong Kong Martial Art+Yakuza+Samurai+Anime+Blood. Mind blowing!
Ternyata dunia sudah bosan sama dar-der-dor dan sekarang lebih menikmati sabetan kaki dan pukulan tangan serta jurus-jurus akrobatik. Selain Kill Bill, inget-inget aja gimana aksi laga di film Matrix, Charlie's Angels, Rush Hour, Tuxedo. Ironisnya, film-film Hong Kong sekarang malah lebih suka nampilin tembak-tembakan. Kalo di Charlie's Angels, Lucy Liu silat-silatan gaya Hong Kong, di Kill Bill dia jadi bos dari segala raja bos Yakuza yang jago samurai dan nggak segan-segan menggal leher anak buahnya yang ngangkat isu asal-usul keturunannya. Obrolan tabu di meja makannya O-Ren Ishii.
Dalam hati malah bertanya-tanya: Setelah nonton Kill Bill, kecewa nggak ya kalo gw nonton Eiffel I'm In Love?
Bonus: Death Scenes di Kill Bill:
Perhatian: Anak kecil, wanita hamil, penderita jantung dan epilepsi harap berkonsultasi dulu dengan agen asuransi masing-masing sebelum memutuskan untuk ngebaca bagian berikut ini
- Ketusuk belati lempar
- Ketembak
- Lidah digigit
- Kepala dihantam pake pintu besi dijedotin ke dinding
- Ketusuk pedang samurai
- Kepala dipenggal
- Badan kebelah
- Tangan atau kaki putus
- Kepala dipukul pake balok berpaku
Hiigghhh.